Akhir-akhir ini saya banyak menjumpai spanduk-spanduk yang bertuliskan kurang lebih begini : "mulai per 1 juli parkir sepeda motor menjadi Rp. 1.000,- dan parkir mobil menjadi Rp. 2.000,-" dan spanduk itu ada dimana-mana..yang saya ingat ada di dekat pintu masuk Tiara Dewata, dekat pintu masuk Matahari Duta Plaza, yang lain saya tidak terlalu hapal dimana letaknya.
Kenaikan tarif parkir ini sedikit banyak membuat saya bertanya-tanya, apakah penyebab sehingga muncul aturan yang mengharuskan tarif parkir naik? Sebab kalau di pikir2 juga selama ini pengelolaan dana parkir tidak jelas. Apakah 100% masuk ke pemda atau ada sharing profit antara pemilik lahan parkir-perusahaan jasa parkir-pemda ? jika ada sharing profit, berarti ada unsur bisnis dunk disana..lumayan buat tambahan pemasukan pemilik lahan, selain dari penjualan tokonya misalkan...alasan yang cetek banget yak.. :p. Kalaupun bicara bisnis (apalagi public service), mestinya bukan hanya penjual,yang seharusnya untung,dalam hal ini pemilik lahan parkir or pengelola, tetapi juga pengguna jasa parkir alias konsumen seperti kita. Masalahnya yang terjadi konsumen seperti kita terima nasib saja. Disuruh bayar parkir..iya...Ga bayar parkir..syukur...
Kok bisa? ya iyalah...lha wong tempat parkirnya itu itu saja..tidak ada tambahan fasilitas parkir yang sekiranya sejalan dengan peningkatan tarifnya. Petugasnya? ngga care sama sekali..(buktinya banyak tempelan tulisan sbb ; kami tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang-barang berharga anda). kalau kejadian kehilangan helm? paling poll laporan dicatat, atau disalah-salahin dulu, naruh helmnya dah bener lom? Trus ngapain naikin tarif parkir jika tidak ada servicenya? Mungkin sekedar ngikutin inflasi ya..harga barang naik, tarif parkir juga dunk..Ini baru mengenai tarif parkir yang tradisional, artinya bayar sekali silahkan parkir sampai elek. Bagaimana dengan parkir yang berlaku tarif parkir per jam? yang di setor ke pemda apakah per jam juga?
Betewe, selama ini ga ada ya rasanya sosialisasi alokasi dana parkir kemana saja..sudah dipakai untuk apa, pemasukannya berapa..lha undian parkir aja ga jelas..alias kurang sosialisasi, kapan pengundian, siapa pemenang,dll..yang menurut saya sangat perlu untuk di informasikan ke masyarakat luas,kalau perlu dengan bikin event gede-gedean.
Kembali ke urusan service pelayanan seiring dengan rencana kenaikan tarif parkir..sebetulnya banyak yang bisa di lakukan..bikin kartu parkir permanen dan biaya langganan per bulan,misalnya. Selain lebih terkontrol krn ketahuan berapa jumlah kartu yang di terbitkan plus duit yang masuk per bulan, juga mengurangi sampah karcis,ngurangi korupsi kecil2an krn ga ada kembalian, bahkan klo ada undian no serinya,bisa di bkin undian berhadiah, atau bagi pemegang kartu parkir permanen, dipersilahkan ambil kardus buat nutupin motor dari panas matahari..hehehe....syukur2 ada free orange juice sebelum meninggalkan tempat....hahahha...klo kyk gitu sepertinya lebih ikhlas deh keluar duit buat parkir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar